Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Koordinasi Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Baruga Karaeng Pattingalloang.

THENEWSULSEL.COM, MAKASSAR-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Koordinasi Ketahanan dan Kedaulatan Pangan  di Baruga Karaeng Pattingalloang, pada Kamis (28/09/2023) malam.Kegiatan dengan tema ‘Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP)’ itu dihadiri oleh narasumber yang memang ahli dalam bidangnya, salah satunya Tommy Wattemena Widjaja.PJ Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin  mengatakan, komoditas pisang adalah penganan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Sulsel. Seperti halnya, makanan olahan dari  pisang yang sering ditemukan dalam setiap acara-acara adalah barongko.Barongko adalah kue yang berbahan dasar pisang. Kemasannya pun menggunakan daun pisang. 

Kendati demikian, Bahtiar pun menegaskan bahwa pihaknya berinisiatif mewujudkan Sulsel sebagai ‘Provinsi Pisang’. Sebab, menurutnya, Sulsel bisa melebihi orang Jepang, karena orang Sulsel juga hobi makan pisang. “Makanya orang Sulsel itu pintar pintar seperti orang Jepang, karena hobi makan ikan. Kemudian Sulsel ini punya banyak makanan olahan dari pisang, ada Barongko, Pisang Epe,Sanggara Balanda, Pisang Ijo dan lain-lain,” ungkapnya.“Dan saya berharap Sulsel menjadi produsen terbesar di Indonesia. Sebab, Sulsel bisa berpeluang ekspor pisang sangat besar. Karena satu miliar pohon pisang bisa ditanam di Sulsel, dengan luas lahan yang dibutuhkan 500 ribu hektar," sambung Bahtiar memungkasi.Sementara itu, Tommy Wattimena  mengaku optimistis bahwa Sulsel bisa menjadi produsen pisang terbesar di dunia. Hal itu, kata dia, didasari pada penyiapan lahan 1 juta hektare untuk menanam pisang di Sulsel.

"Ini sangat luar biasa, tadi pak Pj Gubernur sampaikan akan menyediakan lahan 1 juta ha," kata TommyCEO PT Sierad Produce TBK itu mengungkapkan, produsen pisang terbesar di dunia saat ini adalah Filipina. Luas lahan produktif untuk menaman  pisang di Filipina hanya 500 ribu ha."5 tahun ke depan sudah bisa ngalahin Filipina," katanya.Dia menyebut, peluang menanam  pisang di Indonesia masih sangat besar. Sebab, Indonesia masih kekuarang 20 sampai 30 persen komoditas pisang.Padahal, menurut Tommy Wattimena, pisang  adalah komoditas buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, kata Tommy, pisang memiliki pasar global yang menjanjikan. Komoditi pisang bisa diekspor ke Jepang, Singapura, dan Korea."Kuncinya kita mampu menumbuhkan yang bagus. Saya selaku pebisinis menyediakan edukasi kepada mayarakat," katanya.Lebih lanjut, Tommy menegaskan, bahwa tidak sulit membudidaya  pisang di Indonesia, mengingat daerah ini terletak di garis khatulistiwa. Tumbuhan bisa tumbuh dengan baik.(*)


Tags: Sulsel Pemprov Sulsel

Baca juga