Romelu Lukaku

THENEWSULSEL,ABU DHABI-Keberuntungan Romelu Lukaku mungkin sudah kembali setelah pemain Belgia itu mencetak gol kemenangan Chelsea pada laga semifinal Piala Dunia Antarklub di Mohammed Bin Zayed Stadium di Abu Dhabi pada Rabu malam (9/2).

Gol ini berasal dari kesalahan mengantisipasi bola oleh satu pemain Al Hilal, menyusul sepakan crossing dari Kai Havertz di sisi kiri serangan, yang tidak akurat dan menerpa dua pemain lawan, sebelum bola muntah disambar Lukaku dari dalam kotak enam meter.

Gol! 0-1 bagi tim London biru yang turun bermain dengan jersey kuning-kuning dan tanpa ditemani manajer Jerman mereka.

Pertandingan semifinal ini berlangsung cukup berimbang dengan the Blues menguasai sampai dengan 53% penguasaan bola selama 90 menit, melepaskan 15 percobaan gol dan lima tembakan tepat sasaran. Sementara itu Al Hilal asal Arab Saudi mencatatkan 12 percobaan gol dan tiga serangan on target tapi itu pun tidak sampai membuat Kepa Arrizabalaga berkeringat.

Tekanan dilakukan oleh Al Hilal pada 20-25 menit terakhir pertandingan, saat mana mereka melaju dari lima saja percobaan serangan menjadi 12 kali percobaan gol. Satu dari peluang emas yang nyaris menjadi gol itu datang dari Matheus Pereira, bekas pemain West Brom dan Sporting, setelah ia melepaskan serangan dari dalam kotak tapi meleset ke sisi gawang.

Tembok rapat yang diisi oleh Antonio Rudiger, Thiago Silva dan Andreas Christensen gagal ditembus pasukan Leonardo Jardim. Peluang terbaik untuk menggandakan keunggulan datang dari Kai Havertz pada menit 49, namun serangannya membentur tiang kiri gawang dan terbuang percuma. Skor tetap 0-1 sampai peluit panjang.

Chelsea dengan demikian melaju ke final menghadapi Palmeiras, sebuah klub asal Brasil yang mewakili konfederasi Amerika Selatan. Pameiras melaju ke final setelah menang 2-0 atas Al Ahly, klub asal Mesir yang menjadi wakil konfederasi Afrika.

Al Hilal melaju ke semifinal setelah menang atas Al Jazira yang merupakan juara liga tuan rumah, Uni Emirat Arab. Al Jazira sendiri menang 4-1 atas AS Pirae, tim asal Tahiti yang mewakili konfederasi Pasifik.

Sepanjang sejarah penyelenggaran FIFA Club World Cup ini, sudah empat kali tim asal Inggris melaju sampai ke final turnamen, dengan dua kali berujung keberhasilan menjadi juara dan dua kali terhenti di final.

Dua kesuksesan itu terjadi tahun 2008 ketika Manchester United mengalahkan LDU Quito asal Ekuador dengan skor 1-0, dan kali kedua tahun 2019 ketika Liverpool menang 1-0 atas Flamengo Brasil.

Sementara itu dua kegagalan terjadi pada tahun 2005 ketika the Reds dikalahkan oleh Sao Paulo dengan satu gol dan 2012 saat Corinthians menang 1-0 atas Chelsea.

Real Madrid adalah tim paling sukses dengan empat kemenangan di partai puncak, 2014, 2016, 2017 dan 2018. Pada urutan kedua adalah Barcelona dengan tiga kemenangan dan satu runner-up. Setelah itu menyusul Bayern Munchen dan Corinthians dengan masing-masing dua trofi sepanjang sejarah.(*)


Baca juga