Sandiaga Uno berfoti bersama usai memberi penghargaan di Polda NTB, Sabtu, 6 November 2021.

THENEWSULSEL.COM,MATARAM-Ketua Umum Presidium Pusat (PP) Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) Wiryawan menyoroti aksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengenakan pakaian olahraga saat menyerahkan penghargaan kepada Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Danrem 162/Wira Bhakti, Sabtu (6/11/2021).

Sandiaga yang mengenakan celana pendek dan kaos training, dinilai Wiryawan tak elok berpakaian demikian di forum resmi. Pemberian penghargaan terkait keberhasilan dalam pembebasan lahan Pertamina Mandalika Internasional Street Sircuit atau Sirkuit Mandalika, secara tepat waktu dan tanpa ekses.

"Tidak sepatutnya pejabat publik memakai pakaian yang demikian di forum formil. 'Kolor', celana pendek," kata Wiryawan kepada wartawan, Sabtu, 6 November 2021.

Apalagi, lanjut dia, Sandiaga kerap mengunggah aktivitasnya di media sosial, sehingga hal itu dapat disaksikan publik secara luas. Ia khawatir perilaku ini berdampak negatif terhadap masyarakat.

"Apalagi banyak warganet yang mengaku gagal fokus dengan aksi Pak Menteri yang fotonya diunggah di Instagram itu," kata putra daerah NTB tersebut.

Perilaku Sandiaga juga disesalkan Ketua Bidang Polhukam PB PMII Daud Gerung. Menurut dia, cara berpakaian seseorang dalam sebuah acara, merupakan wujud penghormatan terhadap orang-orang yang hadir dan acara itu sendiri. Karena itu Daud menyarankan, agar Sandiaga mengenakan pakaian yang sesuai pada tempatnya.

"Ini kan sama saja tidak menghargai acara dan orang-orang di dalamnya," ungkap Daud. Persoalan ini, kata dia menjadi berbeda apabila forum yang dihadiri Sandiaga tak resmi, dan kegiatan yang diselenggarakan merupakan terkait olahraga. "Pada intinya pejabat publik harus bisa menempatkan diri lah," tandas Daud.

Penghargaan dari Menparekraf

Sementara, Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal, dalam kesempatan itu mengisahkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan Pertamina Mandalika Internasional Street Sircuit atau Sirkuit Mandalika, yang sudah dimulai sejak Juli 2020.

Menurut Iqbal, pembebasan lahan dilakukan dengan cara pendekatan preemtif kepada masyarakat sekitar. Ini dilakukan, lantaran ia teringat pesan dari negara bahwa membebaskan lahan untuk pembangunan Sirkuit Mandalika, jangan sampai ada jejak sosial yang tinggal.

"Alhamdulillah, insya Allah satu tetes darah pun tidak ada yang jatuh di sana," ujar Iqbal.(*)


Baca juga