Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar wisuda mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, Rabu (13/10/2021)..

“Berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Berbaktilah pada keduanya. Doakan untuk mendapatkan ampunan. Jika salah seorang atau keduanya sampai berumur lanjut, rawatlah mereka dengan baik, sekali-kali jangan mengatakan ‘aah’ pada mereka,” pesan Ambo Asse, yang juga merupakan Ketua Muhammadiyah Sulsel.

“Jagalah nama baik almamater Unismuh Makassar sebagai Perguruan Tinggi Terkemuka, Unggul Terpercaya dan Mandiri,” ungkapnya.

Pengukuhan Guru Besar

Sebelum prosesi wisuda, diawali dengan pengukuhan Guru Besar Prof Dr Nursalam MSi. Ia meraih jabatan fungsional guru besar atau profesor baru dalam bidang Ilmu Pendidikan Sosiologi. Nursalam adalah dosen LDIKTI Wilayah IX yang dipekerjakan pada Unismuh Makassar.

Pengukuhan diawali dengan pembacaan SK Mendikbud-Ristek Nomor 53298/MPK.A/KP.05.01/2021 oleh Wakil Rektor II Unismuh Makassar. SK tersebut tentang jabatan fungsional Nursalam sebagai Guru Besar. 

Nursalam lahir di Enrekang, 9 Februari 1960, menyandang gelar profesor bidang Ilmu Pendidikan Sosiologi terhitung sejak 1 Agustus 2021. Ia menyelesaikan pendidikan S3 di Program Doktor Ilmu Sosiologi Universitas Negeri Makassar pada tahun 2013.

Ia juga telah menerima Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2018. Puluhan karya tulis imiah telah dihasilkannya, baik dalam bentuk buku, dan artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun internasional.

Nursalam pernah menjabat Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar dan Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar. 

Dalam pidato pengukuhannya ia menyorot “Peran Organisasi ‘Aisyiyah dalam Perspektif Sosiologis”. Menurut Nursalam, sepanjang perjalanan organisasi ‘Aisyiyah terus bertahan dan tetap eksis karena mampu mereproduksi dirinya, atau melakukan autopoiesis.

“Autopoiesis yaitu proses pembaharuan dari sistem dalam perjalanan panjang suatu organisasi, selalu memperbaharui dirinya, menyesuaikan dengan perkembangan serta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu dengan hal-hal yang baru,” ungkap Nursalam.

Hal itulah, lanjutnya, yang membuat ‘Aisyiyah terus bertahan dan berkembang menyesuaikan diri dengan segala tuntutan baik terhadap lingkungan internal (Muhammadiyah) maupun terhadap lingkungan eksternal (masyarakat dan pemerintah). 

Baca: Saksi: Nurdin Abdullah Tidak Pernah Intervensi Dana Pembangunan Masjid di Pucak Maros

Saat ini Unismuh Makassar telah memiliki 10 Guru Besar yakni, Prof Syafiuddin (Fak. Pertanian), Prof Ratnawati Tahir (Fak. Pertanian), Prof Irwan Akib (FKIP), Prof Alyas (FISIP), Prof Abdul Rahman Rahim (FEBIS), Prof Eliza Meiyani (FKIP) , Prof Darwis Panguriseng (FT), dan Prof Akhmad (FEBIS), Prof Andi Tenri Ampa (FKIP), dan Prof Nursalam (FKIP). (*)



Baca juga