Muhammad Sidiq

THENEWSULSEL.COM-Petani muda asal Pasuruan, Jawa Timur berhasil menyulap lahan tadah hujan menjadi kebun pisang cavendish. Di tangan Muhamad Sidiq, lahan sawah tadah hujan yang semula ditanami padi dan jagung kini menjadi semakin produktif hingga menghasilkan omzet Rp400 juta per bulan.

Keberhasilan pria berusia 32 tahun asal Dusun Lodo, Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur itu tak lepas dari ketekunan dan kecintaannya pada dunia pertanian.

Berawal dari keprihatinan masa kecil ketika melihat ekonomi keluarganya, di mana ayahnya merupakan petani yang setiap tahun hanya mengandalkan pendapatan dari hasil bercocok tanam padi dan jagung, Sidiq pun mempunyai tekad untuk membudidayakan pisang cavendish.

“Dari situlah kemudian terpikirkan oleh saya untuk mencoba menanam yang lainnya, sehingga bisa mengangkat taraf ekonomi keluarga. Karena selama ini saya lihat ayah saya sebagai petani tradisional hanya jagung dan padi yang dikuasainya," ungkap petani muda sekaligus owner Aca Banana Cavendish, Muhamad Sidiq kepada Sariagri, Jumat (17/9).

Usaha mengembangkan budidaya pisang Cavendish dilaluinya dengan cukup berat. Awalnya Sidiq hanya dipercaya oleh ayahnya untuk bereksperimen menanam pisang Cavendish di lahan seluas 0,5 hektare di tahun 2015.

“Kebetulan waktu itu baru diberi amanah kepercayaan mengubah lahan sawah menjadi ladang pisang Cavendish seluas setengah hektare. Namun setelah enam tahun kemudian melihat keberhasilan panennya yang luar biasa dan ditambah tingginya permintaan, kini saya bisa dipercaya mengelola lahan seluas 15 hektare, " ujarnya bangga.

Keberhasilannya itu pun kini sudah diikuti oleh banyak petani lainnya yang ada di Kabupaten Pasuruan.


Baca juga