Mantan Menteri Penerangan Harmoko

THENEWSULSEL.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Penerangan Harmoko (82 tahun) meninggal dunia, Minggu (4/7/2021) malam WIB. Harmoko lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939.

Harmoko yang menjabat menteri di era Presiden Soeharto dikabarkan menghembuskan nafas terakhir pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Kabar duka ini beredar luas di media sosial. Kabar ini juga dibagikan musisi Ananda Sukarlan melalui akun Twitter-nya.  

"Telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Beliau adalah Mantan Menteri Penerangan zaman Soeharto. Rest in Peace, Bapak," tulis Ananda Sukarlan.

Semasa hidupnya, Harmoko pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru.

Harmoko juga pernah menjadi Ketua MPR pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

Sebelum masuk kabinet, Harmoko berprofesi wartawan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Ia mengawali karier jurnalistik pada awal tahun 1960-an. Ketika itu, ia bekerja sebagai wartawan dan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.

Tahun 1964, Harmoko bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata dan Harian API pada 1965.

Masih di tahun 1965, Harmoko menjabat pula sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965). 

Mengutip suara.com, setahun kemudian yakni 1966, ia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita. 

Namanya makin populer ketika bersama beberapa rekannya menerbitkan harian Pos Kota pada tahun 1970. 

Baca: Mahkamah Agung Buka 3.337 Formasi CPNS 2021, Terima Lulusan D3-S1, Termasuk Pengadilan Agama

Ketika masuk kabinet pemerintahan Soeharto, salah satu gebrakan Harmoko yang sangat populer adalah menggagas Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan).

Tujuannya, sebagai alat atau media untuk menyebarkan informasi dari pemerintah kepada masyarakat luas.

Ia juga dikenal sebagai penggagas Safari Ramadhan.

Baca: Jadwal Semifinal Euro 2020: Spanyol vs Italia, Inggris vs Denmark, Peluang Besar Three Lions

Harmoko juga pernah menjabat Ketua Umum DPP Golkar, yang mempopulerkan istilah temu kader.

Jabatan terakhirnya adalah Ketua DPR/MPR periode 1997-1999 yang mengangkat Soeharto sebagai presiden untuk masa jabatannya yang ke-7.

Namun, hanya dua bulan berselang, Harmoko pula yang meminta Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena derasnya gerakan rakyat dan mahasiswa yang menuntut reformasi. (*) 



Baca juga