Ilustrasi: Dampak cuaca buruk

JAKARTA,THENEWSULSEL.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca di Indonesia selama satu minggu ke depan.

Terpantau sejumlah kabupaten/kota di 19 provinsi berpotensi mengalami cuaca ekstrem, yakni hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Dilansir dari laman BMKG, Berikut wilayah-wilayah yang diprediksi BMKG akan diguyur hujan lebat:

10-12 Mei 2021

Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

13-15 Mei 2021

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

16-17 Mei 2021

Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Adapun wilayah yang diprediksi terjadi banjir bandang adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim pada Periode Pancaroba (Hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es)," ujar pihak BMKG dalam keterangan persnya.

"Hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," lanjutnya.

Hasil pengamatan BMKG, teramati pola sirkulasi siklonik di Laut Sulu dan Papua Barat sehingga memperlambat kecepatan angin. Kondisi atmosfer yang masih labil diduga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan yang lebih intensif.(*)


Baca juga