MUI: Shalat Idul Fitri Baiknya di Rumah Saja, Silaturahmi Keluarga Melalui Virtual

THENEWSULSEL.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Amirsyah Tambunan menyampaikan, shalat Idul Fitri saat pandemi Covid-19, sebaiknya dilaksanakan di rumah bersama keluarga. 

Imbauan untuk shalat Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga, terutama berlaku untuk masyarakat yang berada di wilayah zona merah, yaitu daerah dengan potensi penularan tinggi.

Pertimbangannya, shalat Idul Fitri akan menimbulkan kerumunan kelompok, sehingga rentan terjadi penularan Covid-19. 

"Shalat Idul Fitri ini karena akan menimbulkan kerumunan, harus kita lebih utamakan keselamatan, supaya tidak menimbulkan penularan klaster baru,” kata Amirsyah dalam konferensi pers Satgas Penanganan Covid-19 secara virtual di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (23/4/2021).

Ia menambahkan, silaturahmi dengan keluarga dan kerabat pada momen lebaran bisa dilakukan secara virtual, tanpa harus bertemu langsung.

Baca: Arab Saudi Perpanjang Larangan Warga RI ke Tanah Suci, Sampai Kapan?

Baca: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 Per Gram, Lihat Rinciannya

Silaturahmi secara virtual, kata Amirsyah, juga bertujuan menghindari kerumunan di tengah-tengah masyarakat.

Amirsyah melanjutkan, Ramadhan 1422 Hijriah atau tahun 2021 ini harus dijadikan momentum untuk menurunkan penyebaran Covid-19. 

Ia menambahkan, lonjakan kasus Covid-19 di India merupakan pelajaran yang harus diambil hikmahnya oleh bangsa Indonesia. 

Menurutnya, MUI juga mendorong pemerintah terus melakukan peningkatan intensitas vaksinasi, sehingga cakupan vaksinasi yang 70 persen bisa dicapai. 

Dalam konferensi pers itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito juga mendorong kedisiplinan semua pihak menjelang libur Idul Fitri.

Wiku mengingatkan, belajar dari pengalaman sebelumnya, terdapat tren kenaikan kasus baru Covid-19 setelah libur panjang karena adanya mobilitas masyarakat. 

Mengutip viva, Wiku juga mengajak masyarakat agar silaturahmi setelah lebaran dilakukan secara virtual demi menghindari potensi penularan Covid-19. 

"Indonesia sementara waktu, dan semoga ini berlangsung terus, kasusnya sedang menurun. Ini harus kita jaga," katanya. (*)