Menag Yaqut Kholil Qoumas

JAKARTA,THENEWSULSEL.COM-Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa antrian keberangkatan jamaah haji Indonesia sangat panjang. Bahkan, di daerah Sulawesi Selatan saja ada yang menunggu sampai 44 tahun.

Menurut Yaqut, salah satu sebab antrian haji demikian panjang adalah praktik dana talangan. Orang yang belum memiliki biaya cukup, bisa mendapatkan nomor porsi untuk mendaftar haji karena ada pihak yang memberikan dana talangan.

“Orang berlomba lomba dan kita tahu sekarang antriannya sudah sedemikian panjang” jelas dia, Minggu (4/4).

Oleh karena itu, saat ini pihaknya juga tengah menangani permasalahan panjangnya antrian tersebut. Salah satunya solusinya yakni meniadakan dana talangan.

“Kementerian Agama mencoba mencari jalan keluar dari antrian panjang ini. Salah satunya yang kita ambil adalah bagaimana mengambil kebijakan tidak akan ada lagi dana talangan,” tegasnya.

Gus Menteri, panggilan akrabnya, berharap tahun ini pelaksanaan haji bisa terwujud, meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Karenanya, Kemenag terus melakukan sejumlah persiapan, dengan merumuskan sejumlah skenario, termasuk vaksinasi jamaah haji.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes) Oscar Primadi menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk jamaah haji diperkirakan selesai pada Mei mendatang.

Baca: Alhamdulillah, Arab Saudi Izinkan Indonesia Kirim Jemaah Haji 2021, Ini Syarat dan Ketentuannya

Baca: Sulsel jadi Ikon Pengembangan Madrasah di Indonesia, Nurdin Abdullah Siap Mendukung

Adapun, total yang akan divaksinasi adalah 172.790 yang merupakan calon jamaah haji tahun 2020.

Baca: Budiman Resmi jadi Bupati Luwu Timur, Hanya Sebulan Jabat Wabup, Ini Profil Singkatnya

“Jumlah sasaran vaksinasi untuk jamaah haji indonesia yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji tahun 2020 adalah, pertama untuk sasaran kelompok lansia itu 57.630 jamaah, karena pemberian dua dosis itu dilaksanakan Maret-April, kalau jumlah jamaah haji yang non lansia 115.160 orang yang akan diselesaikan April-Mei nanti,” ujar dia dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (15/3).(*)


Baca juga