Ilustrasi: Mengukur tekanan darah

THENEWSULSEL COM-Dalam pandangan masyarakat umum, penyakit hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit darah tinggi atau penyakit naik darah.

Penyakit hipertensi menjadi masalah karena jumlah kasus di tengah masyarakat kian meningkat dari waktu ke waktu.

Persoalan hipertensi kian rumit akibat target pengelolaannya masih jauh dari harapan. Penyebab belum tercapainya target bisa karena edukasi tentang kontrol hipertensi belum optimal, pola hidup yang tidak sehat, dan terapi yang belum maksimal.

Penyakit hipertensi tidak boleh dianggap sepele karena hipertensi diyakini telah menjadi faktor utama dari penyebab terjadinya penyakit pada sistem saraf, jantung, ginjal, dan beberapa organ penting lainnya.

Hal inilah yang menjadi inisiatif perkumpulan para ahli jantung dan pembuluh darah, ahli saraf, dan ahli ginjal untuk membentuk Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, yang diharapkan perhimpunan ini dapat menyelesaikan persoalan hipertensi yang prevalensinya kian meningkat di Indonesia.

Nah, dalam hal penanganan terapi antihipertensi, masih dilema baik di tengah masyarakat mengenai kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi obat antihipertensi.

Ditambah pandangan tersebut ternyata tiap dokter juga berbeda, ada yang menyarankan untuk mengonsumsi obat antihipertensi pada malam hari, tetapi sebagian dokter lainnya menyarankan untuk minum obat antihipertensi di pagi hari.

Untuk menganalisis hal ini, kita perlu merujuk ke dalam beberapa laporan mengenai penyakit yang menjadikan hipertensi sebagai faktor risiko utamanya.

Kejadian penyakit sumbat jantung dilaporkan lebih sering terjadi di pagi hari, mungkin hal ini berhubungan dengan ritme istirahat tubuh.

Sesuai dengan ritme istirahat tubuh, tekanan darah cenderung meningkat pada pagi hari dan menurun di malam hari saat tidur.

Nah, beberapa ahli meyakini untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi yakni mengobati hipertensi yang waktunya disesuaikan dengan ritme istirahat tubuh.

Suatu studi pernah dilakukan dengan melibatkan 19.084 pasien hipertensi di Spanyol.

Studi tersebut membagikan pasien ke dalam dua grup, grup pertama diberikan obat antihipertensi pada malam hari dan grup kedua diberikan obat antihipertensi pada pagi hari.

Hasil studi menunjukkan grup pertama yang diberikan obat antihipertensi pada malam hari mengalami penurunan rata-rata tekanan darah yang jauh lebih signifikan dibandingkan grup kedua yang diberikan obat antihipertensi pada pagi hari. Hasil studi ini juga sejalan dengan beberapa studi lainnya.

Bila merujuk pada studi yang ada, malam hari merupakan waktu yang paling optimal untuk konsumsi obat antihipertensi. Selain itu, untuk mencapai keberhasilan pengobatan, perlu adanya komunikasi antara pasien dan dokter perihal pengobatan hipertensi agar tekanan darah dapat dikendalikan dalam jangka panjang.

Baca: Lemon Beku 10 Kali Lebih Banyak Vitamin C, Obati Diabetes hingga Tumor

Baca: Wajar Banyak Ditanam dan Diburu, Ternyata Ini Khasiat Bunga Telang Luar Biasa untuk Kesehatan Otak

Dalam hal preventif, hipertensi dapat dicegah dengan cara mempertahankan berat badan ideal, melakukan olahraga rutin tiap minggunya, mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, mengurangi konsumsi garam dan minuman berkafein, serta menghindari kebiasaan meminum minuman beralkohol dan berhenti merokok.(*)

Baca: Talkshow UU Cipta Kerja, Plt Gubernur Sulsel Ajak Pengusaha Bersinergi


Baca juga