Menkes Terawan dan Ketua IDI Daeng Faqih

JAKARTA,THENEWSULSEL.COM- Nama Dokter Terawan Agus Putranto memang sempat meredup kala menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Bahkan, Terawan sering kali diam seribu bahasa kala ditanyai mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia.

Namun kini, Terawan seakan membuktikan bahwa dirinya memang benar-benar seorang dokter yang mumpuni di bidangnya.

Terawan bangkit dari kursinya dan bekerja sama dengan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi membuat sebuah vaksin baru untuk melawan virus corona.

Vaksin buatan Terawan Agus Putranto ini dinamakan Vaksin Nusantara, yang diklaim dapat memberikan kekebalan seumur hidup.

Terawan menjelaskan, Vaksin Nusantara ini mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell.

"Dampaknya apa? Tentunya akan memberikan kekebalan terhadap Covid-19 dan karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler tentunya akan bertahan lama, karena tingkatnya di sel bukan imunitas humoral tapi seluler," jelasnya, dikutip dari Kompas TV, Rabu (17/2/2021).

Berdasarkan laman British Society for Immunology, dendritic cell atau sel dendritik (DC) bertanggung jawab atas inisiasi respons imun adaptif dan karenanya berfungsi sebagai 'penjaga' sistem kekebalan.

Paul Langerhans merupakan orang yang pertama kali mendeskripsikan DC di kulit manusia pada tahun 1868 tetapi mengira itu adalah sel saraf kulit.

Sel dendritik adalah leukosit yang berasal dari sumsum tulang (BM) dan merupakan jenis sel pembawa antigen yang paling kuat.

Menurut Anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno, Vaksin Nusantara dengan dendritic cell tersebut dapat digunakan dalam sekali suntik berlaku seumur hidup.

"Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri," ujarnya.

Baca: Real Sociedad vs Man United 0-4, Bruno Fernandes Fantastis, Lihat Video Cuplikan Gol

Diketahui, Vaksin Nusantara telah dikembangkan sejak Desember dan selesai uji klinis fase I pada akhir Januari 2021.

Saat ini, pengembangan vaksin ini telah memasuki tahapan uji klinis fase II yang sudah berjalan mulai Februari 2021.

Vaksin Nusantara ditarget rampung dalam setahun dan diperkirakan akan dipasarkan di harga 10 USD atau sekitar di bawah Rp 200 ribu.

Baca: Prediksi Bill Gates tentang Pandemi Covid-19: Akan Hilang di Pertengahan Tahun 2021, Apa Alasannya?

Baca: Kemenkeu Minta Pemda Kembali Refocusing Dana Transfer dan Dana Desa untuk Penanganan Covid-19

Sebelumnya, Mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Andi, menuturkan, Terawan Agus Putranto menginisiasi pengembangan Vaksin Nusantara karena bentuk ketaatan pada perintah Presiden Jokowi.

"Maka Pak Terawan bergegas membentuk tim. Hanya satu bulan setelah diperintah secara lisan oleh Presiden Jokowi sudah dimulai pengembangan Vaksin Nusantara. Itu bentuk kepatuhan dan ketaatan beliau pada instruksi Jokowi," kata Andi, dikutip dari Kompas.com. (*)


Tags: Covid 19

Baca juga