Gubernur Sulsel Prof. HM Nurdin Abdullah panen perdana benih jagung hibrida NASA 29 di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Minggu, 14 Februari 2021.

THENEWSULSEL.COM, BONE - Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah panen perdana benih jagung hibrida Nasa 29 di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Minggu 14 Februari 2021.

Hadir pada acara ini Wakil Bupati Bone H Ambo Dalle, Dirut Perseroda Taufik Fachruddin, Plt Dirut Bank Sulselbar Amri Mauraga, peneliti jagung Dr Muhtar dan Kepala Balai Sereal Maros Dr Muhammad Azray dan undangan lainnya.

Jagung yang dikembangkan Perseroda Sulsel pada lahan 100 hektare ini menjadi awal dari program Sulsel Mandiri Benih, program unggulan Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Menurut Nurdin Abdullah, pengembangan jagung khusus untuk penangkaran benih di Bone ini bisa menghasilkan empat ton benih unggul jagung hibrida Nasa 29 per hektare. 

Tahap pertama ini Sulsel sudah memiliki 400 ton benih jagung hasil persilangan betina Mo36 dan jantan G10. "Ini akan terus dikembangkan oleh Perseroda dan dibiayai Bank Sulselbar. Kita akan menuju mandiri benih," katanya.

Dijelaskan, mandiri benih ini untuk mengatasi ketergantungan petani terhadap kelangkaan dan kemahalan benih. 

Baca: Nurdin Abdullah Panen Perdana Benih Jagung Hibrida NASA 29

"Yang menjadi masalah selama ini, petani kita kesulitan untuk mendapatkan benih, kalaupun ada mahal, kesulitan untuk mendapatkan pupuk, dan ketika panen, kesulitan akses pasar. Pemerintah (Sulsel) harus hadir mengatasi permasalahan petani," tegas Nurdin Abdullah yang mengembangkan benih unggul sejak menjadi Bupati Bantaeng Periode 2008-2018.

Menurut Nurdin Abdullah, tiga tahun ke depan para petani sudah mampu membeli bibit dan tidak lagi bergantung dengan pupuk subsidi. 

Pemerintah akan subsidi petani untuk mendapatkan benih unggul jagung hibrida Nasa 29.

Produksi benih unggul hibrida bebih 400 ton di Bone ini menurut Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultur, dan Perkebunan Sulsel Andi Ardin Tjatjo bisa menutupi kebutuhan tanam pada 65 ribu hektar lahan pertanian jagung. 

"Kita punya 450 ribu hektare lahan untuk budidaya jagung dari potensi 600 ribu hektare lahan," jelasnya. 

Ke depan, katanya, Perseroda bisa mengembangkan kerjasama dengan penangkar benih jagung yang sudah ada. 

Petani Mandiri

Ke depan, jelas Nurdin Abdullah, kalau petani ada tabungan dari penghematan biaya pembelian benih dan harga produk jagung bisnis sudah bagus, petani memiliki kemampuan. Tidak lagi ketergantungan terhadap benih dan pupuk. 

"Petani sudah mandiri. Sudah sejahtera. Mereka tidak lagi tergantung pada benih dan kelangkaan pupuk. Sudah mampu beli pupuk yang non-subsidi," urainya.

Untuk meningkatkan kesejahretaan petani di Sulsel, Nurdin Abdullah menugaskan Perseroda untuk membeli jagung produksi petani.

Perseroda akan membeli jagung petani dengan harga keekonomian 3.150 rupiah per kilogram. "Petani tidak bisa mandiri karena harga jagung jatuh sampai 1.500 rupiah per kilogram," jelas Nurdin Abdullah. (*)



Tags: Gubernur-Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah

Baca juga