MAKASSAR, THENEWSULSEL.COM
– Hingga 19 Januari 2021, kemarin, Pemerintah Provinsi Sulsel sudah menerima 686
pengungi korban gempa bumi dari Sulawesi Barat (Sulbar). Jumlah ini yang
tiba melalui melalui Lanud Hasanuddin. Sebagian besar langsung dijemput oleh
keluarganya.
"Ini kita lagi buka Asrama Haji, ini pengungsi yang
datang sampai hari ini kita sudah siapin Asrama Haji, tapi masih lebih banyak
langsung ke keluarga," kata Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Hotel
Rinra, Selasa, 19 Januari 2021.
Nurdin telah berkoordinasi dengan Kepala Kanwil
Kementerian Agama Sulawesi Selatan untuk penyiapan lokasi penampungan ini di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
"Saya kira itu bagus juga, kecuali yang tidak ada
keluarga mau mengungsi ke sini kita siapin asrama haji, saya sudah komunikasi
dengan Kanwil untuk itu," sebutnya.
Termasuk untuk bagi pengungsi yang membutuhkan penanganan
medis dan kesehatan. Mereka juga yang tiba dilakukan rapid antigen.
"Jelas ini sudah mulai bergerak semua. Jadi kita siapin
klinik, bagian serius kita rujuk ke rumah sakit. Di Rumah Sakit Pendidikan
Unhas," jelasnya. Nurdin juga direncanakan akan berkunjungan ke UPT Inang
Matutu, hari Ini, Rabu, 20 Juari 2021.
Adapun mereka yang ditampung di UPT Inanh Matutu sebanyak 84
orang terdiri atas balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang dan
orang dewasa 43 orang.
Rata-rata pengungsi masih trauma, sehingga dilakukan trauma
healing oleh peksos dan tim psikososial. Selain itu juga anak-anak diberikan
mainan edukatif selama dipenampungan. Dilokasi juga sudah dibuka dapur umum.
Sedangkan di Asrama Haji Sudiang sebanyak 28 orang, terdiri
dari bayi 2 orang dan orang dewasa 26 orang.
Juga terdapat 1 keluarga yang terdiri dari 4 orang di tampung di Hotel Swissbell, tempat ini diketahui sebagai lokasi karantina Covid-19.
Baca: Di Bawah Komando Prof Idrus, Tim Medis Unhas Makassar Telah Operasi 19 Korban Gempa SulbarAlasan dibawa ke Swissbell karena hasil rapid antigen
reaktif, sehingga untuk mencegah kemungkinan atas saran Kadis Kesehatan
Provinsi Susel untuk diisolasi terlebih dahulu untuk di tes PCR.
Untuk pemeriksaan kesehatan rapid antigen sudah dilakukan
oleh AU, tetapi sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Prov. Sulsel
untuk dilakukan Rapid Antigen ulang.(*)