ilustrasi gempa bumi

THENEWSULSEL.COM, MAJENE - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) menyampaikan, gempa yang melanda Kabupaten Majene disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust. 

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyampaikan hal ini, Jumat (15/1/2020). 

Kabupaten Majene diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,9 pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB. 

Episenter gempa pertama ini terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan kedalaman 10 kilometer. 

Dalam jumpa pers daring atau online, Daryono menambahkan, gempa pertama merupakan foreshock. 

Baca: Peringatan BMKG: Sejumlah Daerah Masuk Masa Puncak Bencana Hidrometeorologi, Apa Maksudnya?

Sedangkan gempa kedua terjadi pada Jumat (15/1) dini hari dengan magnitudo M 6,2. Akibat gempa kedua ini, sejumlah gedung perkantoran rusak parah.Termasuk kantor Gubernur Sulbar yang ambruk. 

Informasi dari Sulbar menyebutkan, hingga Jumat siang, korban meninggal 8 orang dan ratusan orang terluka. 

Disebutkan, gempa utama ini memiliki episenter yang tidak begitu jauh dari gempa pertama yaitu pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT. Tepatnya di darat pada jarak 6 kilometer arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer. 

Daryono menambahkan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan ke-1 dan ke-2 merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Gempa jenis kerak dangkal terjadi karena aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust. (*)



Baca juga