MAKASSAR,THENEWSULSEL.COM
- Direktur/Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia
(BI) Sulsel, Endang Kurnia Saputra mengatakan Sulsel merupakan provinsi
terpenting di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pertama, indikatornya bahwa ukuran ekonomi Sulsel merupakan
terbesar, 35 persen dari perekonomian Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua).
Kedua, ketergantungan provinsi lain pada Sulsel sebesar 78
persen. Contohnya, produk-produk kebutuhan masyarakat di Papua, terutama beras
dan kebutuhan bahan pokok lainnya dari Sulsel. Selain itu, dengan jumlah
industrialisasi terbesar, perdagangan di Sulampua 89 persen terpusat di Kota Makassar.
"Dampaknya adalah jika Sulsel tidak tumbuh di 2021,
ekonomi Sulampua juga tidak akan tumbuh. Kami juga memprediksi Indonesia
sendiri di tahun 2021 akan didorong oleh pertumbuhan di Sulampua," kata Endang
Kurnia Saputra, pada Talkshow Outlook Sulsel 2021 "Menjadi Lokomotif
Ekonomi Kawasan Timur Indonesia", yang digelar di Hotel Gammara, Kota
Makassar, Rabu, 23 Desember 2020.
Faktor lainnya, adalah sektor ekspor pertambangan. Ekspor nikel dari Sulsel juga masih tumbuh 11 persen. Ekspor Sulampua akan mendorong ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Baca: Talkshow Outlook Sulsel 2021: BI Target Sulsel Jadi Pusat Perputaran Uang Terbesar di Indonesia
"Itulah pentingnya Sulsel, karena tahun depan terdorong oleh ekspor, karena memang proyeksi penjualannya sudah kami dapatkan. Sehingga, 2021 Sulampua ini menjadi pendorong ekonomi Indonesia dan ekonomi yang mendorong atau mesin utamanya itu Sulsel. Karena 35 persen itu ekonominya dari satu provinsi ini saja," jelasnya.
Hadir narasumber lainnya, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin
Abdullah, Wakil Ketua Unsur Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD)
Sulsel Syamsul Rijal, dan Rektor Institut Bisnis dan Keuangan (IBK) Nitro Prof
Marsuki DEA. Acara dipandu oleh Veronica Miranty Moniaga. (*)