ilustrasi rapid test

THENEWSULSEL.COM, JAKARTA – Dua pekan belakangan ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Sebagai antisipasi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mencegah penularan Covid-19. 

Salah satu diantaranya, pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi warga yang hendak bepergian ke luar kota, wajib atau harus membawa hasil rapid test antigen Covid-19. 

Syarat hasil rapid test antigen ini terutama berlaku untuk penumpang yang menggunakan pesawat atau kereta api jarak jauh.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (15/12/2020), menjelaskan alasan mengapa penumpang perlu melakukan rapid test antigen. 

Baca: Lowongan Kerja di BUMN Telkom Masih Terbuka, Ini Syarat dan Cara Daftar

Baca: Mantan Walikota Makassar IAS dan Deng Ical Positif Covid-19, Mohon Doa Kesembuhan

Dalam keterangan tertulis, Luhut menjelaskan, rapid test antigen memiliki sensitivitas yang lebih baik dibandingkan rapid test antibodi.

Lalu, apa perbedaan rapid test antigen dengan rapid test antibodi dan tes PCR? 

1. Beda waktu penentuan hasil

Rapid test antigen maupun rapid test antibodi, hanya membutuhkan waktu 10-15 untuk mengetahui hasilnya. 

Jika menggunakan metode PCR (tes PCR), butuh waktu beberapa jam bahkan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya. 

2. Beda jenis sampel 

Pemeriksaan rapid test antibodi menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan rapid test antigen dan tes PCR memakai sampel lendir yang diambil dari dalam hidung atau tenggorokan, dengan metode usap (swab). 

Karena itu, rapid test antigen sering juga disebut swab antigen, sebab pada dasarnya keduanya adalah tes yang sama. 

3. Beda akurasi hasil tes

Secara umum, hasil rapid test antibodi tidak cukup akurat untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19  atau tidak.

Tapi, hal tes ini dapat memberikan informasi awal mengenai tingkat potensi infeksi.

Karena itu, jika hasil tes antibodi reaktif maka perlu dilanjutkan dengan tes swab PCR untuk memastikan terinfeksi virus corona atau tidak. 

Sedangkan rapid test antigen, meski hasilnya tidak seakurat tes PCR, namun direkomendasikan oleh peneliti. Alasannya, hasil tes antigen dapat digunakan untuk menenentukan mana yang mengalami infeksi.

4. Beda cara kerja       

Rapid test antibodi untuk mencari antibodi terhadap virus corona. Sebab, tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus.

Hasil rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi, sebab hasil tes dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan. 

Namun, yang paling dianjurkan adalah tes PCR, karena hasilnya dapat menemukan materi genetik dari virus. 

Tes PCR menggunakan sampel lendir yang biasanya diambil dari hidung atau tenggorokan.  

Tes ini menggunakan teknologi yang disebut PCR (polymerase chain reaction), yang memperkuat materi genetik virus jika ada. (*)



Tags: rapid test antibodi rapid test antigen tes PCR

Baca juga