Kapolres Enrekang, AKBP Andi Sinjaya

Ketika wasit dikeroyok pemain PS Nene Mallomo, pemain dan ofisial Gasma Enrekang mencoba melerai, tetapi kericuhan telanjur melebar sehingga pertandingan pun dihentikan.  

Para pemain yang memukul wasit langsung diamankan oleh pihak kepolisian.  

Sedangkan wasit kemudian dilarikan ke RSUD Massenrempulu, karena mengalami luka di bagian kepala dan memar di badannya.  

Kericuhan di Stadion Tridadi

Sebelumnya, kekerasan terhadap wasit juga terjadi pada pertandingan Mataran Utama vs Sleman United di final Liga 3 DI Yogyakarta di Stadion Tridadi, Sleman, Rabu (22/12/2021).  

Peristiwa bermula ketika wasit Ikhsan Prasetya Jati memberikan kartu kuning kedua atau kartu merah untuk kiper Sleman United, Firdaus Marga.  

Wasit Ikhsan Prasetya Jati memberi kartu kuning kedua, karena Firdaus Marga melakukan tendangan kiper dari luar kotak penalti untuk kedua kalinya. 

Akibatnya, Sleman United harus bermain dengan 10 pemain setelah sang kiper keluar di menit ke-79.

Setelah kartu merah itu, tensi pertandingan semakin tinggi. Salah seorang pemain Sleman United, Muhammad Solechudin, terlihat memukul pemain Mataram Utama.  

Sang pemain juga memukul wasit Ikhsan Prasetya Jati. Wasit utama Ikhsan Prasetya terpaksa digantikan oleh wasit cadangan, Bagus Kurniawan.  

Baca: Indomaret Group Buka Banyak Lowongan Kerja untuk Lulusan D4, S1, S2, Lihat Persyaratan

Pemain Sleman United yang memukul pemain lawan dan wasit juga diganjar kartu merah. 

Setelah laga berakhir, kericuhan masih berlanjut. Kali ini, hakim garis atau asisten wasit Warra Mahardika, yang jadi sasaran. (*)



Baca juga