Roehana Koeddoes

Lewat surat kabar Soeting Melajoe, Roehana aktif menyuarakan suara kaum perempuan. 

Sebelum hadirnya koran itu, Roehana berkorespondensi dengan sejumlah pemimpin surat kabar. Salah satunya adalah Soetan Maharadja, pemimpin redaksi surat kabar Utusan Melayu.

Dalam suratnyau, Roehana menyampaikan keinginannya memperjuangkan nasib perempuan, yang membuat Soetan bersimpati.

Keduanya lalu bertemu dan sepakat mendirikan surat kabar khusus perempuan pertama di Sumatera Barat, yaitu Soenting Melajoe yang bermakna "Perempuan Melayu", pada tahun 1912. 

Roehana Koeddoes menjadi pemimpin redaksi surat kabar itu.

Setelah itu, terbit surat kabar serupa yang terinspirasi dari Soenting Melajoe. Antara lain surat kabar Soeara Perempoean dan Asjraq.

Selain Soenting Melajoe, Roehana juga terlibat dalam penerbitan beberapa surat kabar yang lain, seperti di Medan dan Padang.

Menikah dengan Penulis 

Tahun 1908, Roehana menikah dengan seorang aktivis pergerakan yang juga notaris dan penulis, Abdoel Koeddoes.

Namun, pernikahan itu tidak membuat Roehana berhenti bergerak. Dia bahkan semakin aktif berjuang bersama suaminya.

Selain berkiprah di dunia jurnalistik, ia juga dikenal aktif dalam bidang pendidikan, khususnya pemberdayaan perempuan. 

Wanita ini meninggal dunia pada usia 87 tahun pada 17 Agustus 1972. (*)



Tags: jurnalis perempuan pertama Koto Gadang Roehana Roehana Koeddoes Soenting Melajoe St Roehana Sumatera Barat surat kabar wartawan perempuan pertama wartawati pertama Indonesia