Presiden Rusia, Vladimir Putin

MOSCOW,THENEWSULSEL.COM-Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengambil langkah darurat demi menekan penularan COVID-19. Rusia dalam sepekan terkahir dilanda badai COVID-19.

Jumlah kasus harian terus meroket begitu juga dengan kematian. Demi menekan kasus harian dan kematian, Putin memutuskan menutup seluruh tempat kerja selama sepekan. Penutupan berlaku mulai 30 Oktober hingga 7 November 2021.

"Semua pegawai tidak bekerja"dari 30 Oktober hingga 7 November. Keputusan ini bisa dimulai lebih awal sebelum 30 Oktober atau bisa diperpanjang di wilayah tertentu," kata Putin saat memimpin rapat dengan seluruh pejabat pemerintahan dikutip dari Reuters, Kamis (21/10).

Meski tidak bekerja, Putin memastikan seluruh pegawai akan tetap menerima gaji.

"Situasi epidemiologi berkembang secara berbeda di setiap wilayah. Mengingat hal ini, kepala daerah diberi hak untuk melakukan tindakan tambahan," tegas dia.

Terbaru, pada Rabu (20/10), Rusia kembali memecahkan rekor harian kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir kematian bertambah 1.028, sedangkan kasus baru bertambah 34.073.

Sementara Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, mengatakan kini seluruh tenaga kesehatan berada dalam tekanan besar.

Tercatat 650.000 tenaga profesional medis di seluruh Rusia sibuk merawat pasien COVID-19.

Sebelumnya, pemicu badai COVID-19 dan kematian di Rusia akibat rendahnya tingkat vaksinasi. Tercatat baru 30,71 persen atau sekitar 43 juta orang yang sudah divaksinasi dosis penuh.

Baca: Mulai 19 Oktober, Ini Aturan Baru Penerbangan, Lengkap dengan Ketentuan Maskapai Garuda, Citilink, dan LionAir Group

Baca: Arab Saudi Sudah Buka Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan Kapasitas Penuh

Padahal, Rusia tergolong cepat dalam memproduksi vaksin COVID-19 Sputnik V. Tetapi penyuntikannya justru jauh lebih lambat dibandingkan negara-negara lain.

Baca: Rutin Makan Alpukat Selama 30 Hari, Dapat Cegah Kanker hingga Kolesterol Tinggi

Hal ini disebabkan banyaknya warga yang tidak percaya terhadap pemerintah dan vaksin. Selain itu, penyakit penyerta menjadi faktor lain kematian akibat COVID-19 di Rusia melonjak.(*)


Baca juga