Bawang putih

THENEWSULSEL.COM-Mendapat julukan superstar, bawang putih diklaim sebagai salah satu obat tertua di dunia.

Misalnya, untuk pengobatan berbagai gangguan paru, batuk kering, gangguan lambung, demam, sakit telinga, dan membantu mencegah penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Berawal dari kawasan Asia Tengah, tanaman bawang putih yang bernama ilmiah Allium sativum dari suku Amaryllidaceae tumbuh di banyak bagian dunia. Selain senyawa bioaktif, kandungan lain adalah mineral kalium, kalsium, magnesium, zat besi, dan zinc. Juga jadi sumber vitamin seperti vitamin A, B6, B1, dan vitamin C.

Cara pengolahan dan konsumsi menentukan efektivitas bawang putih. Disarankan, siung bawang putih cukup digeprak, digigit, dikunyah, atau ditumbuk

-Ketika dikunyah, bawang putih mengeluarkan enzim alliinase yang bekerja pada senyawa kandungan alliin dan terbentuklah senyawa allicine.

Allicine mengandung sulfur dan menyebabkan bau dan rasa spesifik. Zat itu sampai sekarang diduga kuat adalah zat utama yang berkhasiat. Allicine mudah sekali rusak saat proses memasak dan bisa menyebabkan reaksi alergi atau gangguan lambung pada orang yang sensitif.

Hingga kini diketahui ada sekitar 100 jenis senyawa organosulfur lain pada bawang putih. Senyawa S-alli-sistein bekerja sebagai antioksidan untuk kesehatan sel, antiradang, dan kemampuan pengendalian berbagai sinyal antarsel. S-alli-merkaptosistein menunjukkan khasiat antikanker, yaitu melalui pencegahan pembelahan sel kanker.

Memperbaiki Sistem Imun

Bawang putih yang punya pengaruh terhadap imunitas tubuh sudah bukan rahasia. Pada berbagai penelitian terbaru, herbal itu sudah diteliti dan ditetapkan sebagai kandidat obat yang kuat untuk memperbaiki sistem imun.

Ekstrak bawang putih dan berbagai senyawa yang diisolasi sudah diuji fungsi pada pengaturan sistem imun secara detail. Itu penting mengingat berbagai penyakit menular terjadi karena tidak berfungsinya sistem imun. Kerjanya melalui senyawa alliin pada penurunan ekspresi sitokin proinflamasi. Itu juga merupakan mekanisme partisipasi bawang putih dalam memodulasi sekresi sitokin. Sitokin adalah protein proinflamasi yang berperan sebagai pembawa pesan dan dikeluarkan oleh sel imun.

Manfaat itu dikaitkan dengan penanganan pandemi Covid-19. Sebuah artikel yang ditulis di sebuah jurnal ternama oleh peneliti dari Turki pada 2020 menyebutkan bahwa bawang putih mempunyai potensi meningkatkan sistem imun. Yaitu, merangsang komponen sel imun, termasuk makrofag, limfosit, natural killer cells, dan eosinofil. Cara kerjanya melalui modulasi unsur sistem imun, yaitu sekresi sitokin, sintesis imunoglobulin, aktivasi makrofag, dan fagositosis. Jadi, bawang putih dapat diterima sebagai makanan sehat yang bisa mencegah infeksi Covid-19 dengan cara meningkatkan sistem imun dan menekan produksi serta sekresi sitokin proinflamasi.

Bawang Putih Tunggal

Bawang tunggal juga merupakan bawang putih, tetapi tidak mempunyai banyak siung. Baunya lebih ringan dan berdiameter 25–50 mm. Jenis itu sudah dihasilkan sejak 7.000 tahun lalu di kawasan pegunungan Himalaya dari bibit bawang putih melalui teknik penanaman khusus. Ada yang menyebutnya dengan nama bawang lanang.

Ada studi menunjukkan bahwa khasiat antioksidan bawang tunggal lebih kuat dibandingkan yang biasa. Penelitian pada tikus yang livernya dibuat terluka dan diberi ekstrak bawang tunggal ternyata menunjukkan perbaikan fungsi liver.


Baca juga