Ilustrasi: Public Speaker

THENEWSULSEL.COM-Beberapa dari kamu mungkin ada yang nggak berani bicara di depan banyak orang, dan sampai saat ini merasa baik-baik saja dengan kemampuan komunikasi yang kamu miliki.

Kamu cenderung menjadi penonton dan banyak memberikan orang lain kesempatan berbicara. Jika hal ini yang kamu alami selama ini, maka pemikiranmu SALAH!

Hal pertama yang harus kamu sadari pada saat menyaksikan kesuksesan orang-orang terkenal dunia adalah mereka dapat berbicara di depan umum. Dan mereka melakukannya terus-menerus.

Lalu, sampai kapan kamu kabur dan nggak mau menyediakan diri untuk berbicara di depan orang banyak? Daripada kamu terus-terusan menghindar, Hipwee bagikan tips pandai berbicara yang mudah dan praktis diikuti.

1. Langkah pertama untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah dengan tersenyum, perasaanmu akan lebih baik karenanya.

Tersenyum merupakan tips paling ampuh yang bisa atasi rasa nggak percaya diri hanya dalam satu detik.

Jangan hanya tersenyum jika kamu merasa senang dan percaya diri, sebaliknya kamu bisa tersenyum untuk membuat dirimu merasa lebih baik.

Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah. Tersenyum juga melepaskan hormon endorfin yang membuatmu merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah, membuatmu merasa nyaman dengan dirimu sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri. Kamu juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika tersenyum.

2. Nongkrong juga ada gunanya, selain bisa berinteraksi dengan orang lain, kamu akan mengasah kemampuan komunikasi saat mengobrol.

Jika kamu ingin mengasah kemampuan berkomunikasimu, jangan cuma di rumah saja. Pergi lah keluar dan cari teman nongkrong. Terlepas dari positif atau nggaknya tongkronganmu, tempat ini merupakan ajang bagimu untuk melatih diri dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Berada dalam lingkungan anak nongkrong yang cenderung santai dan terbuka adalah kesempatan besar untuk kamu bisa unjuk gigi.

Usahakan kamu angkat bicara meski hanya sekedar bertanya atau mengungkapkan pendapat meskipun awalnya apa yang kamu sampaikan kurang bermutu atau terlihat bodoh. Lama kelamaan hal ini akan menjadi kebiasaan dan membuatmu semakin percaya diri untu berkomunikasi di depan banyak orang.

3. Cobalah melakukan kontak mata setiap kali kamu berkomunikasi. Tatap mata lawan bicara agar kamu nggak grogi lagi.

Sama halnya dengan tersenyum, buatlah kontak fisik dengan menatap mata orang yang kamu ajak bicara. Jangan lupa berikan senyum padanya, senyum balasan yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya dirimu dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa kamu percaya diri.

Kontak mata membantumu untuk menghilangkan rasa takut jika sedang bicara di depan umum dan semakin mendekatkanmu dengan lawan bicara. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara untuk memperhatikanmu.

4. Jika ada sesuatu yang nggak kamu mengerti, ajukan pertanyaan. Hal ini juga mendorong kamu untuk berbicara meski hanya sekadar bertanya.

Cobalah untuk ajukan pertanyaan tentang hal-hal yang nggak kamu mengerti. Jangan takut dianggap bodoh karena pertanyaan-pertanyaan tersebut. Intinya, kamu sudah selangkah lebih maju untuk berani berbicara di depan umum.

Jika kamu membiasakan diri untuk bertanya, terutama saat berada di kumpulan banyak orang atau di tempat nongkrong, kamu akan terbiasa pula berbicara di hadapan banyak orang. Pada kondisi ini, kamu akan menyadari bahwa berbicara di depan umum itu nggak serumit yang dibayangkan.

5. Banyak-banyaklah membaca, membaca dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan daya ingatmu.

Semakin banyak kamu membaca, semakin banyak kosakata yang kamu dapatkan. Dengan memiliki banyak kosakata, otomatis kamu juga akan semakin percaya diri untuk berbicara.

Orang-orang yang baik dalam hal membaca, pandai bicara, dan memiliki pengetahuan luas cenderung untuk memiliki peluang mendapatkan pekerjaan lebih besar dibandingkan mereka dengan penguasaan kosakata yang kurang.

Membaca buku juga penting untuk mempelajari bahasa baru, karena hal itu akan memperluas kata-kata yang digunakan dalam konteks, sehingga meningkatkan kemampuan dalam menulis dan kefasihan berbicara.


Baca juga