Ilustrasi

Anggota PAPI terdiri atas Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS. Namun federasi ini tidak bertahan lama, karena adanya fusi. 

Dua tahun kemudian, yakni pada 1930 didirikan Kepanduan Bangsa Indonesia atau KBI yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders atau Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij) dan Pandu Kebangsaan.

Sedangkan PAPI yang sempat mengalami fusi kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia atau BPPKI pada April 1938. 

Sepanjang tahun 1928 hingga 1935, banyak bermunculan gerakan kepanduan di Indonesia. Baik yang beraliran kebangsaan maupun bernafaskan agama.

Kepanduan yang beraliran kebangsaan antara lain  Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). 

Sedangkan gerakan kepanduan yang bernafaskan agama yakni Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), dan Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Untuk mengupayakan kesatuan dan persatuan gerakan kepanduan itu, BPKKI merencanakan All Indonesian Jamboree yang kemudian diganti menjadi Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta. 

Baca: Jadwal Liga Inggris: Dimulai Malam Ini, Arsenal Lawan Tim Promosi, Tottenham Tantang Man City

Baca: Konimex Buka Banyak Lowongan Kerja, Terima Lulusan SMA/SMK, D3 dan S1

Tahun 1941, Soekarno berkeinginan untuk menyatukan semua gerakan kepanduan yang ada di Indonesia. Berkat usulan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, gerakan kepanduan Indonesia kemudian diberi nama Pramuka (Praja Muda Karana), yang ditetapkan pada 14 Agustus 1961. 

Sejak saat itu, setiap tanggal 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka oleh masyarakat kepanduan Indonesia. (*)



Tags: 14 Agustus Hamengkubuwono IX Hari Pramuka Hari Pramuka Indonesia Ir. Soekarno peringatan Hari Pramuka Powell Praja Muda Karana Robert Baden-Powell Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Baca juga