THENEWSULSEL.COM, MAKASSAR - Sivitas SMA Negeri 20 Barombong, Kota Makassar menggelar diskusi yang dirangkaikan doa bersama untuk korban tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan Bali.
Kepala SMA Negeri 20 Makassar, Mirdan Midding, bertindak sebagai host acara doa dan hikmah “Jangan Mati Sia-sia Karena Covid-19” yang dibuka Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sulsel Prof. Dr. Muhammad Jufri, S.Psi, M.Si, M.Psikologi lewat zoom, Selasa 26 April 2021 malam.Kadis Pendidikan Sulsel, Prof Muhammad Jufri, menilai kegiatan yang digelar SMA 20 Makassar adalah sebuah inovasi dan bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Sulsel. Ia berharap agar kedepan SMA 20 tidak berhenti melakukan inovasi dengan kegiatan-kegiatan lain yang bisa menjadi contoh yang baik bagi SMA/SMK di Sulsel. “Saya bangga dan bersyukur bisa bertemu lewat zoom dengan guru-guru, siswa-siswi, dan orangtua termasuk peserta dari SMA Luwu Raya, Kalimantan dan Sultra serta beberapa SMA negeri yang ada di Kota Makassar,” papar Muhammad Jufri saat memberi kata pengantar.Prof. Muhammad Jufri kemudian memimpin langsung doa untuk korban tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 yang diikuti oleh seluruh peserta diskusi.Doa bersama yang digagas sivitas SMAN 20 Makassar ini diikuti puluhan peserta siswa-siswi dari berbagai SMA, guru-guru. dan pemerhati pendidikan di Sulsel.Ketua Forum Peduli Pendidikan Sulsel yang juga pembelajar parenting, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menyampaikan hikmah “Jangan Mati Sia-sia karena Covid 19 dengan Memperbanyak Shalat Tahajud.” Menurut BAK, proses pergulatan manusia ditandai dengan tiga etafe perputaran, yakni masa kelahiran, masa pernikahan, dan masa kematian. Sebagai umat Islam, tidak perlu takut dengan kematian karena sejak awal kita telah siap menghadapi kematian dengan melakukan shalat lima kali sehari semalam. Celakanya, kata tokoh literasi Sulsel ini, kalau seseorang takut mati karena tidak melakukan persiapan menghadapi kematian dari awal. (*)
SMAN 20 Barombong, Kota Makassar, menggelar diskusi via zoom, Selasa (26/4/2021) malam.
