Ilustrasi: Logo NU-Muhammadiyah


JAKARTA,THENEWSULSEL.COM – Jadwal imsak antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah serselang delapan menit. NU akan berimsak delapan menit lebih awal dibandingkan dengan imsaknya Muhammadiyah. Namun, ummat Islam diminta tak mempersoalkan perbedaan tersebut.

“Ummat tidak perlu bingung ataupun ragu terhadap adanya dua imsak, yaitu imsaknya NU dan imsaknya Muhammadiyah. Orang NU akan berimsak 8 menit lebih awal daripada imsaknya warga Muhammadiyah,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Abu Rochmad di Semarang, Sabtu (10/4).

Dia mengimbau masyarakat tidak bingung dalam menghadapi perbedaan jadwal imsakiyah pada bulan Ramadhan mendatang mengingat ikhtilaf atau perbedaan pendapat dalam fiqh merupakan hal yang wajar.

“Kami mengimbau ummat Islam harus cerdas dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan tersebut, khususnya perbedaan waktu imsak Ramadhan 1442 H/2021 M,” katanya.

Selain itu, pihaknya berharap ummat Islam lebih bijaksana bila mengikuti jadwal imsakiyah Ramadhan 1442 H/2021 M dengan lebih berhati-hati dalam ijtihadnya, yaitu jadwal imsakiyah yang dikeluarkan Kementerian Agama.

“Kami juga mengimbau ummat Islam untuk tidak bingung dan resah serta tetap menjaga kesejukan dan ukhuwah Islamiyah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun 2021 M,” katanya.

Perbedaan jadwal imsak yang diterbitkan Kementerian Agama dan PBNU berbeda dengan jadwal imsakiyah yang dikeluarkan PP Muhammadiyah.

Dua jadwal imsakiyah yang berbeda ini merupakan implikasi dari keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang mengoreksi jadwal shalat subuh lebih lambat 8 menit dari shalat subuh biasanya.

Menurut dia, kajian hisab PP Muhammadiyah menunjukkan bahwa tinggi matahari -18 derajat, sedangkan kajian Badan Hisab Rukyat (BHR) Kementerian Agama dan Lajnah Falakiyyah PBNU menunjukkan tinggi matahari -20 derajat.

“Penanda waktu imsak, baik berupa sirine maupun suara bilal, dari masjid-masjid sekitar berpotensi membuat umat Islam sedikit ragu-ragu. Sebab, sementara masjid sebelah akan mengumandangkan adzan subuh, sedang masjid lainnya baru membunyikan sirine imsak. Dengan kata lain, sebagian umat Islam sudah masuk waktu imsak, umat yang lain masih menikmati makan sahur,” katanya.
Baca: Pastikan Penceramah Taraweh Sudah Divaksin, Ini Edaran Plt Gubernur Sulsel untuk Bulan Ramadhan

Baca: MenPAN-RB Ubah Jam Kerja PNS Selama Ramadhan, Ini Rinciannya

Sementara itu, menyikapi kondisi tersebut pihaknya mengeluarkan Tausiyah Nomor 01/DP-P.XIII/T/IV/2021 tentang Kehati-hatian dalam Berimsak Ramadhan 1442 H.
Baca: Mulai Berlaku 12 April 2021, Begini Tahapan dan Cara Bikin SIM Online dari Rumah


“Tujuannya agar masyarakat tidak bingung menyikapi perbedaan tersebut. Tausiyah ini ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji dan Drs KH Muhyidin,” katanya.(*)

Baca juga