Suasana makan gratis di,GOR Gunung Kidul

THENEWSULSEL.COM– Bupati Gunungkidul Sunaryanta memenuhi janjinya. Gaji pertama yang diterimanya langsung digunakan untuk menjamu makan bersama sekitar 1.000 honorer atau Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan pemkab setempat.

Pesta makan bersama ini dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Siyono wilayah Kalurahan Logandeng Kapanewon Playen, Selasa (6/4/2021) sore.

Seribuan THL dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gunungkidul, termasuk ratusan tukang sapu atau tenaga kebersihan, menikmati berbagai hidangan yang tersaji pada puluhan gerobak dan angkringan.

Berbagai menu disiapkan mulai sate, bakso, bakmi, nasi kucing lengkap dengan gorengan, serta aneka minuman mulai teh, kopi, dawet. Aneka makan makanan ini bisa disantap para tenaga honorer, sepuasnya, sekenyangnya dan semuanya gratis.

Karena banyaknya THL yang mendapat perhatian istimewa dari bupati dan menghindarkan terjadinya kerumunan, maka pelaksanannya dibagi dua tahap. Tahap awal dimulai pukul 14:00 hingga 15:30. Gelombang kedua pukul 15:30 hingga 16:00.

Kegiatan ini ditunggui langsung bupati didampingi Sekda Drajat Ruswandono serta Kepala Dinas Kesehatan, Dewi Irawati.

Sunaryanta mengaku jamuan makan ini dilakukan dengan mengandalkan gaji pertamanya sebagai bupati. Sebelumnya dia memang berjanji tidak akan menerima gaji pertamanya. Semua gajinya akan digunakan untuk makan bersama THL.

Meski diakui, untuk melakukan kegiatan ini semuanya ditanggung pribadi dengan gajinya, namun tidak cukup, sehingga harus tombok. “Tombok ya tidak masalah. Karena ini sudah jadi janji saya dulu seusai dilantik,” katanya.

Sunaryanta menyatakan peran THL sangat penting mendukung kerja seluruh OPD. Mereka ikut mewujudkan visi-misi yang sudah disusun.

Dia berharap jamuan ini bisa lebih mengeratkan tali silaturahmi dengan para THL. Sekaligus menjaga komunikasi antara kedua belah pihak. “Insya Allah ke depan saya ingin melakukan jamuan seperti ini lagi,” kata Sunaryanta.

Kegiatan ini memperoleh sambutan antusias, tidak hanya para THL namun juga pedagang. Kardi, pedagang bakso asal Kapanewon Playen mengaku senang dagangannya diborong bupati. “Saya mendapat pesanan 400 porsi. Biasanya kalau jualan, satu porsi seharga Rp 10.000,” ucapnya.

Hanya untuk pesan bakso milik Kardi saja, dana yang dikeluarkan bupati Rp 4 juta. Ini belum puluhan gerobak angkringan dengan berbagai menu makanan, termasuk minuman. Puluhan juta rupiah keluar dari kantong pribadi bupati. Padahal gaji bupati sekitar Rp 6 juta.

Rasa senang juga dikatakan Eko, salah seorang THL pemkab yang mengaku baru pertama kali makan ditraktir bupati. “Menunya juga aneka jenis. Semuanya gratis. Matur nuwun Pak Bupati,” katanya sambil membawa semangkuk bakso kuah.

Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono mengatakan saat ini terdapat sekitar 950-an THL. Mereka menyebar di seluruh OPD di lingkungan Pemkab. (*)


Baca juga