Ledakan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar, MUI: Tak Bisa Ditolerir

THENEWSULSEL,COM, MAKASSAR – Ledakan dahsyat terjadi di depan Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi WITA.  

Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu menyebabkan beberapa orang lain terluka. Pelaku datang dengan mengendarai sepeda motor. 

Menurut penjelasan Pastor dari Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, kejadiannya sekitar pukul 10.30 WITA.   

Ketika itu, pengendara motor yang mencurigan berusaha masuk ke halaman gereja. Namun, petugas keamanan gereja yang curiga sejak awal, menahan pengendara motor itu di pagar pintu masuk. Setelah itu, terjadi ledakan. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut. 

Di Jakarta, mengutip kompas.com, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas mengemukakan, tindakan pelaku telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat.

Baca: BKN: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Akan Dibuka pada 9 April 2021, Begini Cara Daftarnya

Baca: Lowongan Kerja Mayora untuk Banyak Posisi, Terima Fresh Graduate Berbagai Jurusan

Anwar menegaskan, kejadian yang menyebabkan jatuhnya korban itu tidak bisa ditolerir.

"Tindakan ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir, karena sangat tidak manusiawi dan sangat-sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama mana pun yang diakui di negeri ini," katanya.

Anwar menegaskan, MUI meminta pihak yang berwajib mencari dan menangkap pelaku serta otak intelektual yang ada di balik peristiwa ini.

Baca: Pastor Gereja Katedral Makassar: Tidak Ada Korban Jiwa di Pihak Gereja, Pelaku 2 Orang, Naik Motor

Anwar juga meminta agar kejadian ini tidak dikait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di Indonesia. Sebab, hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana..

Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Menurutnya, petugas Polda Sulsel sedang mencari tahu siapa pelaku bom bunuh diri tersebut, termasuk motifnya. (*)