MAKASSAR,THENEWSULSEL.COM-Dua pengusaha pengembang perumahan asal
Sulsel terpilih menjadi pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang
Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
Mereka turut dilantik dalam acara pelantikan pengurus DPP
Apersi Periode 2021-2025 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 18 Maeret 2021 lalu
Kedua pengusaha tersebut adalah HM Rais Nadjamuddin sebagai Ketua Bidang Non Bank dan H Akbar Yusuf sebagai Ketua Bidang Antar Lembaga DPP Apersi. Rais
adalah pemilik PT Garis Lurus Sarana Solusi dan Akbar adalah pemilik Tamangapa
Group.
Selama ini, M Rais adalah pengembang senior yang duduk
sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Organisasi DPD Apersi Sulsel dan Akbar yang dikenal
sebagai pengembang rumah komersil dan subsidi ini adalah Sekretaris DPD Apersi Sulsel.
Pengurus yang dilantik ini merupakan hasil Musyawarah Nasional
(Munas) VI, 9 Februari 2021 di Hotel Pullman, Jakarta. Dalam munas ini, Junaidi
Abdillah terpilih secara aklamasi sebagai ketuaa umum untuk periode kedua.
Makanya, komposisi pengurus puncak DPP Apersi 2021-2025
tidak berubah. Posisi Ketua Umum tetap diduduki oleh Junaidi Abdillah, Sekretaris
Jenderal Daniel Djumali dan Bendahara Umum Surya Chandra. Sama persis dengan peridoe
sebelumnya.
Hadir memberikan sambutan adalah menteri yangg diwakili oleh
Sekjen PUPR Moh Zainal Fatah dan Dirjen
Penyediaan Perumahan Kementerian PPUR, Khawali Abdul Hamid. Hadir pula beberapa
mitra strategis Apersi seperti Direksi Bank BTN, Hirwandy Gaffar, dan Direksi
PLN Bob Syahril. Hadir pula Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar
(Satgas Saber Pungli), Irjen Pol. Agung Makbul serta Komisioner TAPERA, Arief
Baginda.
Pelantikan ini dihadiri oleh para ketua dan pengurus DPD seperti DKI Jakarta, Banten,
Jabar, Jateng, Jatim, NTT, Jambi,
dan sejumlah DPD lainnya.
Untuk acara ini, Sulsel mengutus delegasi khusus yang dipimpin oleh Ketua OKK, H Irwan Hasan dengan anggota masing-masing Wakil Sekretaris Rohandi, didampingi pengurus Hamid Dg La’lang, dan Relis Rusli.
Keluhan Junaidi
Dalam sambutannya, Junaidi Abdillah mengakui, masih banyak
kendala dan hambatan yang dihadapi pengembang hingga saat ini. Disamping
sejumlah aturan dan teknologi yang diluncurkan pemerintah di bidang perumahan,
masalah pungutan liar (pungli) yang terjadi di lapangan juga masih menjadi
momok bagi pengembang.
Oleh karena itu, dirinya mengharapkan agar seluruh
stakeholder terkait bisa mendukung dan memberikan kemudahan kepada pengembang
yang membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami mohon maaf,
bukannya tidak mendukung aplikasi-aplikasi yang diluncurkan PPDPP (Pusat
Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan). Tapi jangan langsung diimplementasikan,
tolong dipastikan dan diselesaikan terlebih dahulu efektifitasnya. Jangan sampai
terjadi error dan ini sangat mengganggu kinerja pengembang,” ujar Junaidi.
Aplikasi itu, kata dia, dengan begitu mudahnya menolak
permohonan karena adanya kesalahan atau error serta gangguan teknis lainnya.
Padahal proses yang dilakukan sudah sangat panjang, namun dengan sangat mudah
aplikasi tersebut membatalkannya bahkan hingga menolaknya. Hal ini tentu
memberatkan MBR yang sudah mengurus dokumen-dokumen dan mengeluarkan biaya,
tapi ditolak karena kesalahan di aplikasinya.
“Saya kecewa dengan teman-teman asosiasi pengembang lain, yang buru-buru menyatakan sangat mendukung, seperti merasa tidak menemukan kendala di lapangan. Kami Apersi juga mendukung program pemerintah, tapi dengan catatan harus dipastikan terlebih dahulu tidak akan mengalami gangguan ketika masyarakat menggunakannya. Jadi jangan asal mendukung, sampaikan saja apa adanya,” tegas Junaidi.
Baca: Junaidi Abdillah Kembali Pimpin Apersi, Sulsel Masuk Formatur Baca: Ketua MPR Bambang Soesatyo: Apersi Harus Bisa Tahan Nafas Dulu Baca: Apersi Sulsel-Kanwil BRI Makassar Bertemu di Black Canyon, Bahas Apa?Pada kepengurusan DPP Apersi periode 2021-2025, Junaidi mengajak seluruh anggota yang jumlahnya mencapai 3.000 (aktif) di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan kinerja dalam memenuhi kebutuhan rumah dan mendukung program sejuta rumah. Strateginya adalah bertransformasi menyesuaikan kondisi saat ini dengan memanfaatkan teknologi.
Baca: Mulai April 2021, Perpanjangan SIM Bisa Sambil Tiduran di Rumah, Bagaimana Caranya?Disamping itu, Apersi bersama-sama pihak Kementerian
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan Kepolisian,
untuk memberantas praktek pungli yang masih sering terjadi di sektor properti.
Melalui Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Apersi
akan terlibat penuh memberantas masalah ini. (*)