Ilustrasi: Jam tangan hancur

NEW DELHI,THENEWSULSEL.COM-Petugas Bandara Internasional Karipur, Negara Bagian Kerala, India, terlanjur menghancurkan jam tangan mewah senilai 200.000 dirham Uni Emirat Arab (UEA) atau sekitar Rp775 juta milik penumpang. Mereka menuduh penumpang itu menyelundupkan emas di dalam jam tangan tersebut, namun ternyata tidak ada.

Korban, Muhammad Ismail, baru pulang dari Dubai, UEA, setelah mengunjungi kakaknya saat peristiwa itu terjadi pada pekan lalu.

Dia diberhentikan petugas bea cukai bandara yang kemudian memintanya untuk melepas jam tangan Audemars Piguet. Ismail tak melihat saat jam tangannya dihancurkan petugas di sebuah ruangan dan dikembalikan dalam bentuk pecahan enam bagian.

"Mereka curiga saya mencoba menyelundupkan emas dengan menyembunyikannya di jam tangan. Petugas mengambil arloji dan membawanya ke sebuah ruangan, di mana mereka menghancurkannya berkeping-keping pakai palu. Ketika (emas) tidak ditemukan, pecahan jam diletakkan di atas piring dan dikembalikan ke saya," kata Ismail, dikutip dari KT, Kamis (11/3/2021).

Namun Ismail tak terima dan meminta petugas untuk mengembalikan jam tangannya dalam kondisi utuh. Petugas lalu menawarkan kompensasi senilai 50.000 dirham atau sekitar Rp194 juta.

Kasus ini juga dilaporkan ke kepolisian Kozhikode dan diteruskan ke pejabat bea cukai.

Jam tangan Audemars Piguet itu merupakan hadiah dari kakak Ismail, Ibrahim, yang menjalankan bisnis di Dubai.

“Jam tangan itu sudah berada di keluarga saya sejak 2017. Kakak saya membelinya seharga 226.000 dirham. Sekarang ini hancur menjadi enam bagian. Saya juga harus menunggu di bandara hampir 8 jam karena ini," ujarnya.

Kini dia masih menunggu keputusan otoritas terkait pengganti jam tangannya. Ismail juga menyesalkan petugas menghancurkan jam tangan itu hanya demi mencari emas.

Sekalipun ada emas di dalam jam tangan, kata dia, besar dan beratnya tak akan sebanding dengan nilai arloji yang dihancurkan.

"Berapa banyak emas yang bisa saya selundupkan dalam jam tangan? Para pejabat harus memikirkan itu," katanya.

Baca: Pemerintah Pusat: Jalur Kereta Pertama Trans Sulawesi Sepanjang 102,4 Km Beroperasi 2021

Kasus yang dialami Ismail menjadi viral di media sosial setelah seorang pekerja di Kozhikode membagikan video Ismail ke media sosial.(*)


Baca juga