Ilustrasi: Laboratorium Penelitian

THENEWSULSEL.COM - Seorang fisikawan dari Universitas Hamburg, Jerman, Dr Roland Wiesendanger mengatakan bahwa dirinya yakin 99,9 persen jika virus corona yang menjadi penyebab Covid-19 berasal dari sebuah labortorium di Wuhan, China.

Dilansir dari Daily Mail, Wieendanger bahkan sampai menerbitkan sebuah makalah setebal 100 halaman untuk menguraikan sesuatu yang dia klaim sebagai bukti yang menunjukkan kebocoran di Institut Virologi Wuhan.

Wiesendanger mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang membuktikan bahwa virus corona menyebar akibat dari kebocoran laboratorium.

Pertama, tidak ditemukannya hewan yang menjadi inang alami virus tersebut. Kedua, sistem keamanan laboratorium yang mengkhawatirkan.

Yang ketiga, indikasi keterlibatan ilmuwan sehingga dapat membuat virus corona menular ke manusia.

Meski demikian, teori yang dipaparkan Wiesendanger tidak cukup kuat. Apalagi makalah yang dia tulis didasarkan pada sumber-sumber yang ada di surat kabar dan YouTube.

Makalahnya diterbitkan 10 hari setelah para ilmuwan WHO menyelidiki asal-usul Covid di Wuhan.

Para ilmuwan WHO pun telah menyatakan bahwa kecil kemungkinan virus corona menyebar akibat dari kebocoran laboratorium.

Baca: Manchester City Ajukan Tawaran Baru untuk Messi, Nilainya Fantastis

Dr Wiesendanger secara terbuka mengakui kepada media Jerman bahwa dia tidak memiliki 'dasar ilmiah' untuk membuktikan bahwa virus corona menyebar akibat dari kebocoran laboratoriuum.

Tapi dia bersikeras bahwa ada banyak 'bukti tidak langsung' yang menunjukkan kebocoran laboratorium adalah penjelasan yang paling mungkin.

"Saya 99,9 persen yakin virus corona berasal dari laboratorium," katanya kepada surat kabar Jerman ZDF.

Di antara bukti yang dikemukakan Wiesendanger adalah fakta bahwa, belum ada inang alami untuk virus yang ditemukan.

Baca: Nurdin Abdullah Puji Penanganan Covid-19 di Pinrang

Baca: Bill Gates: Saya Merasa Luar Biasa Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Kerabat terdekat Covid yang ditemukan di alam adalah virus Corona yang ditemukan pada kelelawar yang tinggal di sebuah tambang di Mojiang pada tahun 2012 - diberi label RaTG13 oleh para peneliti.

Dr Wiesendanger menunjukkan bahwa kelelawar ini hidup sekitar 1.200 mil dari Wuhan, yang berarti kecil kemungkinan mereka membawa virus ke kota.

Ilmuwan WHO juga menunjukkan dalam laporan mereka sendiri bahwa kontak antara warga Wuhan dan kelelawar jarang terjadi.(*)



Tags: China Covid-19 Jerman Prediksi Bill Gates

Baca juga