Ilustrasi: Logo BRI Syariah

JAKARTA,THENEWSULSEL.COM-Dimulai semenjak beredarnya kabar merger Bank BRI Syariah pada sekitar akhir tahun lalu, saham BRIS mulai terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Setelah dibeli besar-besaran, akankah saham BRIS dijual besar-besaran?

Aksi jual massal saham biasanya terjadi ketika saham mulai anjlok, atau saat saham mengalami kenaikan yang sudah terlampau tinggi. Alih-alih terus menyimpan saham, investor dan trader lebih sering melakukan penjualan massal untuk terhindar dari kerugian besar.

Penasaran bagaimana kira-kira kelanjutan nasib saham ini? Yuk kita bhas lebih lanjut!

Baca: 14 Orang Sulsel Bakal Disuntik Vaksin Covid Besok, Ini Nama-namanya

Sempat terlena, akan kah akhirnya saham BRIS dijual besar-besaran investor?

Jika beberapa waktu lalu trend yang sedang terjadi pada saham ini adalah pemborongan saham massal, kini beredar banyak wacana bahwa investor akan melakukan jual besar-besaran.

Kenaikan signifikan saham BRIS menurut analis CSA Research Institute Reza Priyambada merupakan efek keterkejutan investor terhadap rencana merger bank syariah milik BUMN tersebut. Hingga 11 Januari 2021 kini, saham BRIS masih terlihat naik, berada pada nilai 3.040 per lembar saham.

Kenaikan saham ini begitu mengejutkan. Saham yang jika dilihat dari kinerja perusahaan secara fundamentalnya cukup buruk di antaranya bank syariah lain, ternyata naik tinggi. Kenaikannya bahkan bisa mencapai 1000%.

Tentu saja, tidak kalah trader-trader akan memanfaatkan kesempatan emas ini, dan akan melepasnya pada nilai tertentu yang dianggap sudah cukup tinggi. Tujuannya, agar kerugian tipis namun mendapatkan keuntungan maksimal.

Analis tersebut menilai pertumbuhan nilai saham BRIS hanya berlaku sementara. Perkiraannya tidak akan lama lagi nilai BRIS akan kembali anjlok dan kembali sebagaimana nilai wajarnya. Akankah investor jual besar-besaran sebelum terjebak pada titik ini?

Saham BRIS dijual investor, harga saat ini terlampau tinggi

Senin, 11 Januari 2021 ini terlihat aktivitas investor di saham BRIS cukup tinggi. BRIS ditutup pada level 3.040, setelah sebelumnya berada dalam level terendah 2.880 dan level tertinggi 3.070. volume transaksi yang terjadi pada saham ini hari ini sebesar 222,65M.

Menurut KJPP, saat ini terlampau banyak investor yang melakukan aksi jual. Dikarenakan harga saham saat ini terlalu jauh dari harga wajarnya yang hanya berada di kisaran Rp 781/saham.

Diperkirakan bahwa pascamerger kelak, nilai buku BRIS akan kembali menurun. Pasalnya, kinerja BRIS sebelum merger memang tidak terlalu baik dibandingkan Bank-Bank Syariah lainnya. Dan ketika sentimen publik mulai menurun, harga saham BRIS juga akan anjlok.

Dilansir dari laman CNBC.com, perhitungan book value yang dilakukan oleh Tim Riset CNBC Indonesia pada nilai buku BRIS yang sudah dilebur akan jatuh di sekitar level 499.(*)


Baca juga