Miliarder China Jack Ma

THENEWSULSEL.COM, CHINA – Awal pekan ini, tanda pagar (tagar) Jack Ma menjadi trending topic di jagad dunia maya, termasuk Indonesia. 

Warganet ‘sibuk’ membahas spekulasi keberadaan miliarder China tersebut. Pasalnya, pendiri Alibaba ini sudah dua bulan menghilang dari pandangan publik.

Jack Ma mulai tidak terlihat setelah melontarkan kritik kepada pemerintah China mengenai sistem perbankan di negaranya itu. 

Spekulasi keberadaan Jack Ma sudah mengemuka sejak perusahaannya diinvestigasi otoritas China. Karena investigasi itu, penghasilannya menurun tajam.  

Pertanyaan mengenai keberadaan Jack Ma semakin menguat setelah dia tidak tampil pada episode terakhir acara pencarian bakat Africa's Business Heroes. Padahal, acara ini sudah terjadwal.

Baca: Lowongan Kerja di BUMN untuk Lulusan S1 dan S2 Semua Jurusan

Acara ini juga digagas Jack Ma. Africa’s Business Heroes merupakan acara untuk membuka peluang bagi wirausahawan Afrika bersaing meraih hadiah sebesar 1,5 juta dolar AS.

Yahoo Finance, Senin (4/1/2021), melansir, Jack Ma seharusnya tampil sebagai juri di acara ini. Namun posisinya digantikan eksekutif Alibaba. 

Baca: Terbentuk Asosiasi Dosen PTKIS Indonesia, ini Dewan Pendiri dari Makassar

Kerajaan bisnis Jack Ma, Ant Group telah diawasi pemerintah China sejak ia menyampaikan pidato kontroversial di Kota Shanghai pada 24 Oktober 2020 lalu.

Ketika itu, Jack Ma secara terbuka mengeritik sistem atau regulasi perbankan China, yang dinilainya menghambat inovasi.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," kata Jack Ma.

Beberapa hari kemudian, IPO Ant Group senilai US$ 37 miliar atau AU$ 48 miliar, yang telah menerima lampu hijau dari pengawas sekuritas China, ditangguhkan.

Menurut investor veteran AS Mark Mobius, langkah pemerintah China itu dirancang untuk membatasi lembaga keuangan menjadi terlalu besar.

“Saya yakin pemerintah China turun tangan karena mereka menyadari bahwa mereka harus mengatur perusahaan-perusahaan ini, sehingga mereka tidak menjadi terlalu besar,” katanya kepada CNBC.

"Pemerintah China menyadari fakta bahwa mereka tidak dapat mengizinkan perusahaan yang mendominasi sektor tertentu dan khususnya sektor keuangan," tambahnya.

Pemerintah China melakukan investigasi anti-monopoli ke Alibaba pada akhir Desember dan meminta Ant Group untuk merestrukturisasi operasinya. 

Selain berbisnis, Jack Ma juga aktif pada kegiatan sosial.  Antara lain menyumbang jutaan masker ke Amerika Serikat, Eropa, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah pandemi Covid-19.

Ia juga mendirikan Jack Ma Foundation yang fokus pada  bidang pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan wanita, dan lingkungan. (*)



Tags: Alibaba Ant Group Jack Ma miliarder China