WAJO,THENEWSULSEL.COM
- Ratusan santri yang akan kembali ke asrama Pondok Pesantren As'adiyah
Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, diwajibkan untuk
mengikuti rapid test antigen. Hal itu menjadi persyaratan sebelum
pembelajaran tatap muka dilakukan di salah satu pondok pesantren tertua di
Sulsel ini.
Pembina Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Alwi Muhammad,
mengatakan, santri kelas 3 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) tersebut kembali masuk
asrama mulai Sabtu (2/1) dan diwajibkan mengikuti rapid test antigen.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di pesantren itu melalui
kesepakatan para orang tua santri di atas kertas bermaterai. Santri yang
hasil rapid test antigennya negatif akan masuk ponpes dan menjalani
isolasi selama 14 hari.
"Sebanyak 500 santri akan diisolasi selama 14 hari sebelum belajar tatap muka dimulai. Penerapan protokol COVID-19 ini dilakukan untuk sterilisasi para santri agar bebas dari COVID-19," kata Alwi, Sabtu (2/1).
Baca: Din Syamsuddin Menikah dengan Cucu Pendiri Pondok Modern Gontor, Begini Mas KawinnyaRina, salah satu orang tua santri, mengatakan, dirinya rela
membayar biaya rapid test antigen agar anaknya kembali menuntut ilmu
di pondok pesantren. Dia pun memaklumi adanya pemberlakukan protokol kesehatan
yang ketat oleh pengelola pesantren demi mencegah penularan COVID-19.
"Harapannya pandemi COVID-19 berakhir. Protokol
COVID-19 ini juga demi keselamatan santri di Pondok Pesantren As'adiyah. Kami
harap pihak Ponpes memberlakukan protokol COVID-19 secara ketat agar anak-anak
kami tetap sehat," tandas Rina.(*)