ilustrasi ujian nasional

THENEWSULSEL.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan mengganti Ujian Nasional (UN) tahun 2021 dengan  Asesmen Nasional (AN). 

Menjelang masuknya tahun 2021, Kemendikbud mulai menyosialisasikan rencana Asemen Nasional ini. 

Asesmen Nasional merupakan program penilaian pada mutu setiap sekolah, madrasah, serta program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, beberapa waktu lalu, mengatakan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. 

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud menjelaskan beberapa perbedaan antara UN dengan AN. 

Baca: Lowongan Kerja Indomaret, Terima Lulusan SMA/SMK, D3, dan S1

Baca: FIFA Tunda Piala Dunia U20 Tahun 2021 di Indonesia, Nasib Timnas U19?

Mutu satuan pendidikan nantinya dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar yakni kemampuan literasi, numerasi, dan karakter, serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. 

Asesmen Nasional terdiri atas tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar.

AN tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. 

AN menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan. 

AN akan menghasilkan gambaran yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar dan proses pembelajaran di sekolah. 

Berikut beberapa perbedaan UN dengan AN: 

Jenjang penilaian  

UN: SMP/MTs, SMA/MA dan SMK  

AN: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

Level murid/peserta didik 

UN: Tingkat akhir 

AN: kelas V, VIII dan XI 

Subjek murid 

UN: Sensus seluruh murid/peserta didik 

AN: Sensus sekolah dengan sampel murid (tidak semua murid) 

Tingkat jenis tes 

UN: Highstake 

AN: Lowstake

Periode tes murid 

UN: Pilihan ganda dan isian singkat (matematika SMA/SMK) 

AN: Pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal), isian singkat dan uraian 

Periode tes per murid 

UN: dilaksanakan 4 hari 

AN: dilaksanakan 2 hari 

Moda pelaksanaan 

UN: Semi online 

AN: Full online supervised (utama), semi online dan offline (sekolah tertentu) 

Metode penilaian 

UN: Computer Based Test (CBT) 

AN: Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT) 

Spesifikasi minimal infra sekolah 

UN: Server sekolah, komputer client dan BW (jelas) 

AN: Server sekolah tidak perlu, komputer Client Memory 2 GB, resolusi 1024x720, Windows 7 ke atas, ChromeOS, Bandwith 12 Mbps untuk 15 client


Baca juga