Gedung Sate salah satu ikon Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

THENEWSULSEL.COM - Belakangan ini, menggema lagi usulan mengganti nama Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda.

Usulan ini sebenarnya isu lama. Belakangan ini muncul kembali, setelah Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dan Anggota DPD RI Eni Sumarni  memenuhi undangan sejumlah tokong Sunda pada pertengahan September 2020 lalu.

Mereka yang mengundang merupakan tokoh-tokoh berpengaruh. Antara lain seniman Dharmawan Harjakusumah atau lebih populer dengan panggilan Acil Bimbo.

Baca: Mohamed Salah Positif Covid-19, Derita Liverpool Terus Bertambah

Ada pula mantan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Ganjar Kurnia.

Gayung bersambut, beberapa tokoh nasional ikut mendukung usulan penggantian nama Provinsi Jabar itu menjadi Provinsi Sunda. 

Antara lain politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang  ikut mendukung rencana penggantian nama  tersebut pada Kongres Sunda di Bandung, Selasa (10/11/2020) lalu. 

Salah seorang penggagas yang kini menjadi Ketua Perubahan Nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Adji Esha Pangestu menjelaskan, perubahan nama itu untuk mempertahankan spirit kebudayaan yang selama ini mulai tergerus. 

Baca: Saatnya Tukar Tabung Elpiji 12 Kg ke Bright Gas, Lebih Aman dan Gratis Lho!

Adji Pangestu mengungkapkan, selama ini, kata Sunda hanya dikenal sebagai bagian dari suku yang tinggal di wilayah barat. 

Padahal, tambah Adji Pangestu, berdasarkan sejarah, Sunda mencakup wilayah geografis yang besar yakni meliputi Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. 

Ia  menceritakan, tahun 1926 penjajah (Belanda) memberi nama menjadi West Java atau Jawa Barat. 

Ketika itu, Sunda diberi nama West Java untuk penataan perkebunan. Sekaligus usaha penjajah mengadu domba masyarakat yang dulu solid dan sulit dikendalikan Belanda, meski terdiri atas beberapa etnis. 

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tidak mempersoalkan wacana penggantian nama itu. Tapi, perlu pembahasan panjang dan kesepakatan bersama. 

Ridwan Kamil menambahkan, salah satu hal yang perlu dicermati adalah wilayah Jabar terdiri dari beberapa kebudayaan. 

Ia menjelaskan, Jawa Barat itu budayanya ada tiga. Terdiri atas Sunda Priangan, Cirebonan yang bahasanya Jawa, dan ada Betawian. 

Jadi menyepakati dulu kata Sunda itu harus dipahami dan disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat di Cirebonan, sekian persen orang Jawa Barat di daerah Betawi. (*)



Tags: Provinsi Sunda ubah nama Jabar