Seorang guru daerah terpencil, Wanti Palimbong mendapat bantuan warga mengangkat motornya ketika tergelincir dalam perjalanan menuju Desa Pulu'-Pulu' Kabupaten Toraja Utara, Tahun 2017.

RAGAMNEWS.ID - Nama saya Wanti Palimbong atau cukup dipanggil Wanti. April 2015 adalah awal saya menginjakkan kaki di sebuah desa di ujung Toraja Utara.


Untuk sampai kesana, saya harus menempuh perjalanan dengan kendaraan roda dua (motor) dengan medan yang sangat berat. Maklumlah, daerah ini sangat terkenal dengan pegunungan dan perbukitannya.  


Jika selama ini saya berada di zona nyaman karena segalanya serba mudah, maka kali ini saya betul-betul diperhadapkan dengan rintangan yang tidak biasa.


Baca: Setelah PPDB 2020 Semua Jalur Diumumkan, Disdik Sulsel Larang Adanya Konvoi Kelulusan PPDB

Baca: Pesawat Garuda Tergelincir di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Operasional Penerbangan Tidak Terganggu

Lokasi sekolah tempat saya mengabdi adalah Desa Pulu'-Pulu', salah satu desa tertinggi di Toraja Utara dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.


Jarak desa ini dari Kota Rantepao berkisar 50 km dengan topografi bergunung dan sebagian merupakan hutan lindung.


Waktu tempuh dari kota Rantepao mencapai 4 hingga 5 jam dengan jalan berbatu, lembah dan jurang di sisi jalan. Kondisi jalan masih sangat memprihatinkan.


Saat musim penghujan jalanan becek dan licin, saat musim kemarau jalanan berdebu. Pertama kali melakukan perjalanan kesana, jalanan sangat kering. Dedaunan dan debu menjadi rintangan tersendiri.


Apalagi ketika ban motor menginjak bebatuan lepas, motor akan rebah karena hilang keseimbangan.


Berkali-kali saya harus menuntun motor saya saat berada di tanjakan dan turunan yang cukup curam.

Salah menjaga keseimbangan, jurang yang dalam menanti di sisi jalan.




Sesampainya di desa Pulu'-Pulu', udara begitu dingin menusuk kulit. Perjalanan panjang dan sulit terbayarkan dengan suasana desa yang masih sangat asri dan indah.


Gunung dan bukit tampak masih sangat hijau dihiasi pohon kopi di sekelilingnya. Ditambah lagi gemericik suara air dari sungai kecil berbatu.


Desa ini merupakan salah satu penghasil kopi Arabika terbaik di dunia. Jangan heran, saat menginjakkan kaki disini, pengunjung akan dimanjakan dengan aroma kopi yang menyeruak terbawa angin sepoi-sepoi.

>> Selanjutnya


Tags: daerah terpencil Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Sulsel Disdik Sulsel Gurdasus Guru Guru Daerah Khusus Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan tenaga pendidik

Baca juga