Bacaan Takbiran Idulfitri 1441 H dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Kompas.com)

RAGAMNEWS.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.

Itu artinya umat muslim akan merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 H/Tahun 2020 besok, Minggu (24/5/2020).

MUI telah menerbitkan fatwa tentang panduan kaifiat takbir dan Salat Idul Fitri saat pandemi Covid-19.

Simak Bacaan Takbiran Idulfitri 2020 sambut datangnya hari kemenangan.

Berdasarkan Fatwa MUI tersebut, masyarakat dibolehkan melaksanakan Takbiran Idulfitri di rumah lantaran saat ini Pandemi Corona belum terkendali. Simak juga terkait bacaan Takbiran.

Takbiran juga dapat dilaksanakan di masjid oleh pengurus takmir, di jalan oleh petugas atau jemaah secara terbatas, hingga melalui media massa dan media sosial.

Baca: Akbar Konyol Beri Uang Lebaran Rp10 Juta untuk Rizal Bocah Penjual Jalangkote di Pangkep

Baca: Pelaksanaan PPDB 2020 Full Online, Dinas Pendidikan Sulsel Warning Lembaga Psikotes

"Dalam situasi pandemi yang belum terkendali, takbir bisa dilaksakan di rumah, di masjid oleh pengurus takmir, di jalan oleh petugas atau jemaah secara terbatas, dan juga melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya," demikian petikan fatwa Nomor 28 Tahun 2020 yang diterbitkan pada Rabu (13/5/2020) itu.

Berdasarkan fatwa MUI, takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (suara pelan).

Meski dalam suasana wabah Covid-19, setiap Muslim disunahkan untuk menghidupkan malam Idulfitri dengan takbir.

Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan, hingga jelang dilaksanakannya shalat Idulfitri.

"Disunahkan membaca takbir di rumah, di masjid, di pasar, di kendaraan, di jalan, di rumah sakit, di kantor, dan di tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan," bunyi petikan fatwa.

"Umat Islam, pemerintah, dan masyarakat perlu menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idulfitri sebagai tanda syukur sekaligus doa agar wabah Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT," kata fatwa MUI lagi.

Dalam Fatwa Nomor 28 Tahun 2020 ini, MUI membolehkan Salat Idulfitri dilaksanakan di rumah.

Hal itu berlaku pada masyarakat yang berada di kawasan dengan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali.

"Salat Idulfitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjemaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri, terutama jika ia berada di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali," bunyi petikan fatwa.

Sementara itu, jika umat Islam berada di kawasan dengan tingkat penularan Covid-19 yang sudah terkendali, Salat Idulfitri dapat dilaksanakan secara berjemaah di masjid, musala, tanah lapang, atau tempat lainnya.

Pelaksanaan Salat Idulfitri , baik di masjid maupun di rumah, harus menerapkan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya potensi penularan Covid-19.

Keutamaan melantunkan bacaan takbiran menjelang Idulfitri

Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa disunahkan untuk menggemakan takbir pada malam hari raya.

Sunah ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakan:

“Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idulfitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”

Sunah menggemakan bacaan takbiran saat malam lebaran dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya yang berbunyi:

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir"

Sementara itu, anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah SAW:

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."

Disunahkan pula untuk melantunkan takbir selama menuju tempat salat.

Tak perlu lantang saat melantunkannya, melantunkan dengan suara lirih atau cukup di dalam hati juga dianjurkan.

Baca: Kenapa Gula Mahal? Penelitian KPPU, Kebijakan Gula Untungkan Importir dan Petani Besar

Baca: Hore, Kuota Penerimaan PPDB 2020 Jenjang SMA dan SMK Sulsel Surplus, Begini Jumlahnya?


Berikut Lafadz Arab Takbiran:

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"


Artinya:

"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".


Bacaan Takbiran Lengkap

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ


Tulisan Latin Takbiran

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.


Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.


Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiqun

Walau karihal musyriku


Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.


Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.


Arti bacaan Takbiran:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.(*)


Tags: Idul Fitri 1441 H Idulfitri Idulfitri 1441 H Lebaran Majelis Ulama Indonesia MUI

Baca juga